Wisata Batu Seribu Sukoharjo
Obyek wisata Batu Seribu merupakan kawasan wisata alam pegunungan yang masih alami yang terletak di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Menurut sejarah terciptanya, Obyek Wisata Batu Seribu berawal dari sumber air yang berada di Pegunungan Batu Seribu yang tidak pernah kering meskipun pada musim kemarau, kemudian banyak orang berdatangan ke lokasi tersebut untuk berekreasi dan sumber air itu di kenal dengan nama Sumber Pacinan. Pada awalnya sumber air tersebut banyak dikunjungi orang pada hari-hari tertentu saja seperti padusan sebelum puasa dan hari besar lebaran oleh pengunjung. Sumber Pacinan memiliki potensi alam yang berlimpah, seperti kondisi pegunungan yang berbatu-batu dan berbukit-bukit yang di kembangkan oleh pemerintah daerah sukoharjo menjadi hutan buatan yaitu hutan jati sehingga menghasilkan pemandangan yang indah dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata oleh pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Batu seribu direncanakan akan dikembangkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1982 dan baru pada tahun 1993 Obyek Wisata Batu Seribu dapat di operasionalkan.
Obyek Wisata Batu Seribu yang telah dikembangkan terdiri dari Gardu Pandang, Camping Ground, Taman bermain anak-anak atau play ground, dan sumber air yang dilengkapi dengan tiga kolam renang.
Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Kabupaten Sukoharjo yang terletak pada 7° LS” 17,00” LS-7° 49” 23,00” LS dan 110° 42” 06,79” BT-110° 57” 33,70” BT, dengan batasan-batasan wilayah bagian utara adalah Kotamadia Dati II Surakarta, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Dati II Karanganyar, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Dati II Gunung Kidul (Propinsi Dati I Daerah Istimewa Yogyakarta), dan bagian barat dengan Kabupaten Dati II Klaten, dan Kabupaten Dati II Boyolali.
Letak tersebut sangat mendukung untuk perkembangan Wisata Batu Seribu karena letak Obyek Wisata tersebut berdekatan dengan Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Klaten. Berdasarkan survei dan wawancara dengan penduduk setempat, pengujung kebanyakan berasal dari Kabupaten Klaten, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo sendiri, kota solo dan karanganyar dan beberapa wisata dari luar daerah seperti pacitan dan ngawi. Obyek Wisata Batu Seribu memiliki akses masuk ± 3 Km dari Jalan raya menuju Obyek Wisata dengan jalan yang berbuki-bukit dan melewati hutan buatan yaitu hutan jati yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Sukoharjo, kondisi alam yang demikian menyuguhkan sebuah pemandangan yang indah ketika memasuki Kawasan Obyek Wisata.
Para pengunjung yang datang ke Obyek Wisata Batu Seribu bervariasi mulai dari anak-anak sampai dewasa.berdasarkan survei dan wawancara Obyek Wisata Batu Seribu sering di kunjungi oleh anak-anak SD, dan SMP ketika liburan kenaikan kelas bersama dengan para guru mereka, kemudian anak-anak sekolah minggu dari gereja-gereja juga sering mengadakan persekutuan sambil berekreasi di Obyek Wisata Batu Seribu pada saat hari raya paskah dan natal. Pengunjung Obyek Wisata Batu Seribu juga orang dewasa dengan datang untuk berenang, para kaula muda yang memadu kasih (pacaran), bersantai dengan menikmati alam setempat, Pengunjung yang sengaja datang untuk camping.
Potensi Obyek Wisata Batu Seribu, jika ditata dan ditingkatkan kualitasnya, maka Obyek Wisata Batu Seribu akan menarik banyak pengunjung. Obyek Wisata Batu Seribu selain memiliki potensi alam seperti hutan jati, bukit-bukit yang berbatu pada kawasan wisata Batu Seribu juga terdapat genangan air jernih yang dialiri dari sumber yang mempunyai debit air total 21 lt/detik, dan sifatnya konstan. Sumber air tersebut ternyata mampu mencukukupi kebutuhan air bersih bagi penduduk, dan kelebihan air tersebut di manfaatkan untuk irigasi sawah. Sumber mata air Pacinan tersebut dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang disertai oleh gemercik air yang mengalir menerobos batu-batu yang ada disepanjang aliran sungai.
Sejarah Obyek Wisata Batu Seribu
Obyek wisata Batu Seribu dahulu bernama obyek wisata Pacinan. Nama Pacinan berasal dari cerita asal usul daerah pacinan itu sendiri. Pacinan berasal dari kata Pacing yang berarti sejenis rumput-rumputan yang banyak tumbuh di daerah itu.
Asal usul nama Pacinan berasal dari legenda masyarakat setempat yang diceritakan secara turun temurun. Berawal dari kehidupan sepasang suami istri Ki Gathok dan Nyi Lanjar yang berjanji sehidup semati. Pada suatu hari, Ki Gathok pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Saat berjalan di hutan untuk mencari kayu bakar, dia menemukan sebutir telur di tepi jalan dan dimakannya. Namun baru setengahnya dia habiskan, seluruh badannya menjadi terasa panas. Ia berlarian ke sana kemari, mencari air. Tanpa disadari sepasang tangan Ki Gathok mencabuti rumput pacing yang berada di bawah pohon Gondang. Sungguh ajaib. Dari bekas cabutan itu keluarlah air yang kian membesar, dan akhirnya membentuk genangan yang besar dan dalam. Ia pun mencoba menghindar agar tidak tenggelam. Namun panas tubuh yang tak juga hilang membuat Ki Gathok akhirnya menceburkan diri ke dalam genangan air itu dan hilanglah ia sampai ke dasar.
Nyi Lanjar yang menanti di rumah mulai gelisah karena suaminya tak kunjung pulang ke rumah. Nyi Lanjar akhirnya bertekad untuk mencari suaminya masuk ke hutan. Di hutan belantara terdengar suara lembut sang suami. Suara itu makin lama makin jelas, menunjukkan kerinduan sang suami untuk berjumpa kembali dengan Nyi Lanjar. Nyi Lanjar kemudian menemukan potongan telur sisa suaminya dan menyantapnya sampai habis. Sama seperti sang suami, sekujur tubuh yang terasa panas tiada tara membuatnya mencari sumber air. Ketika menemukan genangan air, tanpa pikir panjang, Nyi Lanjar menceburkan diri ke dalamnya. Namun di dalam sumber air itu justru mereka kembali bertemu. Janji sehidup-semati telah tercapai. Genangan air itulah yang hingga kini dikenal masyarakat sekitar sebagai Umbul Pacinan yang berasal dari sumber kata Pacing.
Nama obyek wisata Batu Seribu baru diberikan pada tahun 1993 ketika obyek wisata itu diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memberikan nama obyek wisata Batu Seribu karena sebelum pembangunan obyek wisata, daerah ini berupa perbukitan batu cadas. Perbukitan batu cadas yang terdapat banyak batu berukuran besar kini diubah Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menjadi hutan jati yang teduh dan asri.
Kepariwisataan di Wilayah Obyek Wisata Batu Seribu
Kawasan obyek wisata Batu Seribu memiliki potensi alam dan potensi wisata yang cukup potensial dan beragam, mulai dari kekayaan alam hutan, sumber air, bumi perkemahan, tembat bermain anak, pemandian dan kolam renang, bukit serta pegunungan maupun potensi budaya. Obyek wisata tersebut antara lain:
1) Gunung Sepikul
Obyek Gunung Sepikul terdiri dari dua buah gunung batu berdampingan yang berada di kawasan obyek wisata Batu Seribu. Obyek Gunung Sepikul yang berdampingan dipercaya merupakan peninggalan Bandung Bondowoso ketika dia membangun candi Prambanan, namum kesiangan sehingga batu yang dipikul ditinggal di tempat itu.
Gunung Sepikul |
2) Sendang Kyai Truna Lele
Sendang Kyai Truno Lele merupakan sebuah sendang yang dihuni oleh Lele Putih dan dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar percaya bahwa ikan lele di Sendang Truna Lele merupakan ikan jelmaan raja yang berkuasa di daerah setempat yaitu Raja Trunalele, sehingga masyarakat tidak berani mengambilnya (termasuk mengambil fotonya).
3) Gardu Pandang
Gardu pandang merupakan tempat yang khusu digunakan untuk melihat pemandangan alam sekitar obyek wisata Batu Seribu. Gardu pandang terletak di bagian paling atas dari kawasan obyek wisata Batu Seribu.
4) Camping ground
Camping ground merupakan area yang digunakan untuk berkemah.
5) Playground
Playground atau taman bermain ditujukan untuk wisatawan anak yang ingin bermain di bawah teduhnya hujan jati di area obyek wisata Batu Seribu.
6) Umbul Pacinan
Umbul Pacinan inilah yang menjadi jantung dari kawasan wisata Batu Seribu. Umbul Pacinan adalah sumber mata air yang berada bawah pohon Gondang. Di situlah wisatawan bisa menengok genangan air di bawah pohon gondang yang besar dan rimbun. Umbul atau mata air Pacinan mengeluarkan air dari celah-celah akar pohon gondang setinggi lebih dari 10 meter.
7) Kolam renang
Kolam Renang Batu Seribu memanfaatkan air segar yang keluar dari Umbul Pacinan. Kolam renang Batu seribu terdiri dari 3 kolam. Kolam utama berada paling atas, kolam tengah, dan kolam untuk anak-anak yang berada paling bawah.
Kolam Renang Utama Batu Seribu |
Spesifikasi Kawasan Obyek Wisata Batu Seribu
Obyek Wisata Batu Seribu adalah salah satu objek wisata menarik yang bisa disinggahi ketika berkunjung ke daerah Sukoharjo. Selain indah, objek wisata ini merupakan obyek wisata keluarga yang sangat lengkap, dan medannya cukup menantang. Jalan aspal berkelok dengan pemandangan Perbukitan Seribu, menjadikan perjalanan menuju kompleks wisata Batu Seribu, memberi kesan keheningan alami. Ribuan pohon Jati terhampar sejauh mata memandang. Menyelimuti hampir seluruh punggung bukit.
Akses Jalan Menuju Batu Seribu |
Butuh waktu sekitar satu jam dari Kota Solo untuk mencapai Batu Seribu, yang terletak di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Batu Seribu berdiri di lahan seluas sekitar 2,5 hektar, dengan memanfaatkan kondisi geografis perbukitan batu kapur. Maka, menjelmalah kawasan itu sebagai objek wisata keluarga dengan segala fasilitasnya seperti kolam renang, pemandian sendang (mata air), outbond, dan panggung kesenian.
Objek wisata Batu Seribu merupakan kawasan wisata di mana ada perpaduan antara unsur gunung, lembah, sendang, pemandian dan hutan wisata yang menakjubkan. Sesampainya di lokasi tujuan, tepat di pintu masuk, Anda akan menemukan sebuah sendang yang banyak dihuni oleh ikan lele berwarna putih. Konon lele putih tersebut dikeramatkan oleh masyarakat sekitarnya, karena diyakini merupakan perwujudan dari Kyai Truno.
Selepas dari sendang tersebut, tepat di atasnya terdapat kolam pemandian alam yang disediakan khusus untuk umum. Sumber air kolam ini berasal dari air yang mengalir dari perbukitan yang jernih dan sejuk. Menurut cerita, mandi di kolam ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Di samping obyek-obyek wisata tadi, di kawasan ini terdapat juga bumi perkemahan di atas bukit yang cukup representatif. Begitu pula ada hutan wisata berupa tumbuhan akasia yang dapat memberikan kesejukan bagi para wisatawan.
1) Sarana Umum
Di obyek wisata Batu Seribu sarana akomodasi dan umum masih sangat kurang karena pola pikir masyarakat yang masih sangat sederhana. Maka dari itu pemerintah harus lebih serius dalam mengelola dan mengembangan obyek wisata Batu Seribu. Sarana Umum yang terdapat di sekitar wisata Batu Seribu hanyalah kamar mandi dan toilet, area parkir, masjid, serta tempat untuk berjualan.
2) Sarana Transportasi
Sarana transportasi di Batu Seribu masih sangat sulit dicari, biasanya wisatawan yang datang ke Obyek Wisata Batu Seribu mengendarai sepeda motor dan mobil pribadi, sedangkan bus wisata / mini bus tidak bisa masuk ke obyek wisata Batu Seribu karena jalan menuju Obyek Wisata Batu Seribu sangat sempit tidak cukup di lalui bus besar. Bagi wisatawan yang menggunakan fasilitas angkot hanya bisa sampai di terminal Tawangsari selanjutnya ganti dengan Bus. Setelah turun bus, untuk mencapai obyek wisata Batu Seribu wisatawan masih harus menempuh perjalanan beberapa kilometer melewati perbukitan dan tengah hutan. Untuk sampai di obyek wisata Batu Seribu, wisatawan dapat menggunakan fasilitas ojek dengan tarif Rp 10.000/orang.
3) Beberapa Obyek Wisata di Kawasan Obyek Wisata Batu Seribu
Kawasan obyek wisata Batu Seribu merupakan obyek wisata yang sangat luas. Luas keseluruhan situs obyek wisata Batu Seribu lebih dari 2 hektar. Kawasan obyek wisata Batu Seribu mencakup beberapa obyek wisata yaitu Sendang Kyai Truna Lele, Gunung Sepikul, gardu pandang, Camping ground, Taman Bermain (Playground), umbul Pacinan, arena outbond, dan kolam renang.
4) Aktifitas yang Dapat Dilakukan Wisatawan
Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Batu Seribu dapat melakukan beberapa aktifitas antara lain menikmati sejuk suasana hutan Batu Seribu, menikmati pemandangan alam sekitar Batu Seribu dari gardu pandang, berkemah di camping ground (bumi perkemahan), bermain bersama keluarga di taman bermain dan arena outbond, dan berenang dengan air jernih dan segar langsung dari Umbul Pacinan di kolam renang.
5) Acara Budaya dan Keagamaan
Masyarakat sekitar batu seribu masih memegang teguh adat istiadat dan budaya. Biasanya, beberapa bulan sekali diadakan panggung hiburan yang menampilkan budaya setempat dan musik tradisional misalnya Campursari. Selain acara budaya, obyek wisata batu seribu juga sering digunakan masyarakat sekitar Batu Seribu untuk acara keagamaan, diantaranya adalah Padusan bagi umat beragama Islam serta kebaktian padang atau jalan salib bagi umat beragama Kristen dan Khatolik.
6) Potensi dan Daya Tarik Kawasan Obyek Wisata Batu Seribu
Kawasan Obyek Wisata Batu memiliki potensi dan daya tarik yang besar bagi wisatawan. Potensi dan daya tarik Kawasan Obyek Wisata Batu Seribu dilihat dari pendekatan 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, dan Aktifitas).
a. Atraksi
Alam: Kawasan Batu Seribu merupakan perpaduan wisata alam dari gunung, lembah, hutan, taman bermain, sendang dan umbul.
Budaya: Pertunjukan kesenian dan musik tradisional Campursari.
Keagamaan: Padusan bagi umat beragama Islam, kebaktian padang atau jalan salib bagi umat beragama Kristen dan Khatolik.
b. Aksesibilitas
Letak Strategis: Batu Seribu mudah diakses melalui jalan alternatif Wonogiri – Yogyakarta.
Akses Jalan: Kondisi jalan utama menuju Baru Seribu cukup baik dan sudah di aspal.
Sarana Transportasi: Sarana transportasi untuk menuju obyek wisata Batu Seribu hanya sarana ojek, sarana angkutan umum belum ada.
Petunjuk Arah: Sudah ada petunjuk arah menuju Batu Seribu
c. Amenitas
Jasa Angkutan: Bus dan angkutan umum (hanya sampai di jalan utama), ojek
Rumah makan / warung makan: belum ada rumah makan yang besar, hanya warung – warung kecil biasa.
Pos Keamanan dan Jasa Pemandu: Tidak ada
d. Aktifitas
Wisatawan: menikmati sejuk suasana hutan Batu Seribu, menikmati pemandangan alam sekitar Batu Seribu dari gardu pandang, berkemah di camping ground (bumi perkemahan), bermain bersama keluarga di taman bermain dan arena outbond, dan berenang dengan air jernih dan segar langsung dari Umbul Pacinan di kolam renang
Penduduk: Bertani dan berjualan
Komentar
Posting Komentar